Senin, 02 Mei 2016

rangkuman teologi islam



RANGKUMAN TEOLOGI  ISLAM

                               I.            SEJARAH MUNCULNYA PERSOALAN-PERSOALAN TEOLOGI ISLAM
Teologi Islam secara etimologis ilmu kalam terdiri atas ilmu (pengetahuan) dan Kalam (percakapan atau perkataan).  Secara terminologis ilmu kalam : ilmu yang membicarakan atau membahas tentang masalah ketuhanan/ketauhidan dengan menggunakan dalil-dalil nas dan disertai alasan yang rasional. Ketika nabi wafat masyarakat madinah sibuk memikirkan pengganti beliau untuk mengepalai negara yang baru lahir itu, sehingga penguburan Nabi merupakan soal kedua bagi mereka. Timbullah soal khilafah, soal pengganti nabi sebagai kepala negara. Sebagai nabi dan rosul, nabi tentu tak dapat di gantikan.
Sejarah mencatat bahwa Abu bakar yang disetujui masyarakat islam pada waktu itu,  menjadi kholifah dan sebagai pengganti nabi dalam hal memimpin negara mereka. Setelah Abu Bakar di gantikan oleh Umar ibn al-Khotob lalu oleh ‘Usman bin ‘Affan, ahli sejarah menggambarkan ‘Usman sebagai orang yang lemah dan tak sanggup menentang ambisi keluarganya yang kaya dan berpengaruh itu. Ia mengangkat mereka menjadi gubernur di daerah yang tunduk terhadap kekuasaan islam. Gubernur-gubernur yang di angkat oleh umar di jatuhkan oleh usman.Tindakan politik yang di jalankan oleh usman ini menimbulkan reaksi yang tidak menguntungkan bagi dirinya sendiri. Setelah usman wafat ‘Ali sebagai calon terkuat , menjadi kholifah yang ke empat. Tetapi ia segera mendapat tantangan dari pemuka-pemuka yang ingin pula menjadi kholifah, terutama tolhah dan zubair yang mendapat sokongan dari ‘Aisyah. Dan semua tantangan tersebut di patahkan oleh ali dalam perang  jamal.
Tantangan kedua datang dari Mu’awiyah, gubernur damaskus dan keluarga yang dekat bagi ‘Usman. Lalu  terjadi pertempuran antara kedua golongan ini di siffin, yang di sebut perang siffin. Terntara ali dapat mendesak tentara Mu’awiyyah dan hampir dapat mengalahkannya. Tetapi tangan kanan Muawiyah, Amr bin ‘As yang terkenal licik, minta berdamai dengan mengangkat qur’an ke atas. Lalu di setujui oleh ali dan diadakan arbitrase. Lalu dengan kelicikan amr bin as kholifah ali mendapat kecurangan dalam keputusan yang sebenarnya. Bagaimanapun peristiwa ini merugikan bagi ali dan  ditolak oleh ali serta tak mau meletakkan jabatannya, sampai ia mati terbunuh di tahun 661 M. Sikap ali yang menerima tipu muslihat ’Amr bin ‘As mendapat reaksi masyarakat yang bermacam-macam, ada yang memaklumi dan tetap patuh ada juga yang keluar dari barisan ali, yaitu mereka yang dijuluki sebagai kaum khowarij. Lalu muncullah aliran-aliran yang lain.

       I.            FIRQAH KHAWARIJ

Asal mulanya kaum khawarij adalah orang-orang yang mendukung sayyidina ali. Akan tetapi akhirnya mereka membecinya karena dianggap lemah dalam menegakan kebenaran, mau menerima tahkim yang sangat mengecewakan, sebagaimana meerka juga membenci mu’awiah karena melawan sayidina ali khalifah yang sah. Mereka menyatakan konfrontasinya dengan pihak mu’awiyah. Mereka menuntut agar sayyidina ali mengakui kesalahnya, karena mau menerima tahkim. Bila sayyidina ali mau bertaubat, maka mereka mau bersedia lagi bergabung dengannya untuk menghadapi mu’awiyah.

1.      Faktor penyebab munculnya kelompok khawarij :

Ø  Perseteruan masalah khilafah
Ø  Permasalahan tahkim
Ø  Kedzaliman para penguasa dan tersebarnya kemungkaran
Ø  Fanatisme kesukuan
Ø  Faktor ekonomi
Ø  Semangat keagama


2.      Tokoh-tokohnya :

a.      Urwah bin Hudair
b.      Mustarid bin Sa’ad
c.       Hausarah al-Asadi
d.      Quraib bin Maruah
e.       Nafi’ bin al-Azraq
f.       ‘Abdullah bin Basyir


Berdasarkan sejarah, kelompok khawarij dibagi menjadi 2 kelompok besar :

1. Kelompok Khawarij yang bermarkas di wilayah Bathaih
2. Kelompok Khawarij yang bermarkas di wilayah Arab Daratan

Dari dua kelompok besar tersebut, kelompok Khawarij terpecah lagi menjadi 6 sekte:

1. Al-Muhakkimah
2. Al-Azariqah
3. Al-Nadjat
4. Al-Ajaridah
5. Al-Sufriah
6. Al-Ibadiya


Pemikiran Khawarij
a.       Persoalan khalifah :
-          Kelompok khawarij mengakui kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan separo zaman, dan Utsman bin Affan.
-          Khalifah Ali bin Abi Thalib.
-          Khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat dan Khalifah, Khalifah dipilih secara permanen  bersikap adil dan menjalankan syari’at Islam.
b.      Persoalan fatwa kafir
-          Orang Islam yang melakukan dosa besar adalah kafir dan Orang-orang yang terlibat dalam perang Jamal.
-          Persoalan iman dan ibadah (jika ia tidak mengerjakan rukun iman, maka orang itu kafir)

    II.            FIRQAH SYIAH

Syiah adalah golongan politik pertama dalam islam, dan telah di sebutkan bahwa mereka timbul pada akhir pemerintahan utsman r.a tumbuh dan subur pada masa emerintahan ali r.a.
Syiah adalah golongan yang menyanjung dan memuji sayyidina ali secara berlebih-lebihan. Karena mereka beranggapan bahwa beliau adalah yang lebih berhak menjadi khalifah pengganti nabi muhammad SAW, berdasarkan wasiatnya.sedangkan khalifah-khalifah, seperti abu bakar as-syiddiq, uman bin khattab dan utsman bin affan dianggap sebagai penggasab atau perampas khalifah.kitab-kitab karangan ulama-ulama syiah, ternyata ada juga yang menjadi literatur ulama-ulama sunni. Misalnya karangan muhammad bin ali bin muhammad asy yaukani yaitu nailul autar dan irsyadul fuhul. Demikian pula peran mereka dibidang ilmu tasawuf, banyak orang sunni berguru pada ulama syiah misalnya imam ja’far as sodiq, imam syiah yang keenam..
Beberapa sekte dalam syiah :
1.      Syiah itsna asyariah
2.      Syiah sab’iyah
3.      Syiah zaidiyah
4.      Syiah ghulat
Rukun iman dan rukun Islam dalam golongan syi’ah berbeda.
Rukun Iman:                                                       Rukun Islam:
1. Tauhid                                                             1. Shalat
2. Al adl                                                              2. Zakat
3. Nubuwwah                                                     3. Puasa
4. Imamah                                                           4. Haji
5. Ma’ad                                                              5. Wilayah (perwalian)

 III.            FIRQAH MURJI’AH

Seperti halnya lahirnya firqah-firqoh lainnya, demikian juga halnya munculnya firqah murji’ah adalah dengan latar belakang politik. Sewaktu pusat pemerintahan islam pindaah ke damaskus maka mulai tampak kurangnya taatnya beragama kalangan penguasa bani umayyah, berbeda dengan khulafaur rasyidin. Tingkah laku penguasa tampak semakin kejam, sementara umat islam bersikap diam saja.
Dipandang dari sisi politik,pendapat golongan murjiah memang menguntungkan penguasa bani umayyah. Sebab dengan demikian berarti membendung kemungkinan terjadinya pemberontakan terhadap bani umayyah. Sekalipun khalifah dan pembantu-pembantunya itu kejam, toh mereka itu muslim juga. Pendapat ini berbeda dengan golongan khawarij yang mengatakan bahwa berbuat dzalim, berdosa besar itu adalah kafir.Pemimpin murji’ah adalah hasan bin bilal al muzni, abu salat as summan, tsauban dlirar bin umar
Doktrin teologi Murji’ah menurut Harun Nasution menyebutkan 4 ajaran pokok, yaitu:
1.      Menunda hukuman atas Ali, Muawiyah, Abu Musa, Amr bin Ash yang terlibat tahkim dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.
2.      Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.
3.      Meletakkan pentingnya iman daripada amal.
4.      Memperbaiki pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
Sekte – Sekte Murjiah
Dalam aliran Murji’ah dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
1.Murji’ah Moderat: orang yang berdosa besar bukanlah kafir dan tidak kekal di dalam neraka. Masih mengakui keberadaan amal perbuatan meskipun bukan bagian dari iman.
2.Murji’ah Ekstrem: Mereka menghargai iman terlalu berlebihan dan merendahkan amal tanpa perhitungan amal perbuatan sama. Amal perbuatan apapun tidak ada pengaruhnya akan tingkat iman seseorang dan tidak menyebabkan kafirnya seseorang

 IV.            FIRQAH MU’TAZILAH

Perkataan mu’tazillah berasal dari kata i’tazala, artinya menyisihkan diri, kaum mu’tazilah berarti orang yang memisahkan diri. Berbeda-beda pendapat orang tentang sebab musabbab timbulnya firqah mu’tazillah ini. Aliran mu’tazilah muncul di Bashrah (Irak) pada abad ke 2 Hijriah tahun 105-110.
     Firqah mu’tazillah memiliki dua tempat pusat pergerakan yaitu di basrah dan baghdad. Aliran ini muncul akibat perselisihan antara guru dan murid, yakni Wasil bin Atho’ dan gurunya Hasan al-Bashri. Menurut Wasil, bahwa muslim berdosa besar bukan mu’min dan bukan kafir. Dengan demikian muncullah doktrin manzilah bain al-manzilatain. Sedangkan menurut Hasan al-Bashri, bahwa muslim berdosa besar masih tetap mu’min. Akhirnya mereka membentuk kelompok sendiri-sendiri.
Mu’tazillah ternyata banyak terpengaruh oleh oleh unsur-unsur luar. Antara lain dari kalangan yahudi, sehingga mereka berpendapat bahwa al-qur’an itu hadits atau khaqul qur’an. Orang-orang mu’tazillah berfilsafat yunani untuk mempertahankan pendapat-pendapatnya, terutama filsafat plato dan aristoteles. Ilmu logika sangat menarik perhatiannya, karena menunjang berfikir logis. Memang mu’tazillah lebih mengutamakan akal fikiran,dan sesudah itu baru al-qur’an dan hadits, hal ini bebeda dengan golongan ahlus sunnah, yang mendahulukan al-qur’an dan hadits, kemudian baru akal fikiran.

    V.            FIRQAH JABARIYAH

Firqah  jabariah timbul bersamaan dengan timbulnya firqah qadariyah. Pimpinan yang pertama ialah jaham bin safwan, karena itu firqah ini kadang-kadang di sebut aljahamiyah, ajaran-ajarannya banyak yang sama dengan aliran qurra agama yahudi dan aliran ya’qubiyah agama kristen. .
Akan tetapi faham jabariyah ini melampaui batas, sehingga mengiktikadkan bahwa tidak berdosa kalau berbuat kejahatan, karena yang berbuat itu pada hakikatnya adalah allah pula, sesatnya lagi mereka berpendapat bahwa orang itu mencuri, maka tuhan pula yang mencuri. Bila orang sembahyang maka tuhan pula yang sembahyang. Jadi kalau orang berbuat buruk atau jahat lalu di masukan kedalam neraka, maka tuhan itu tidak adil. Karena apapun yang diperbuat manusia, kebaikan atau keburukan tidak satupun terlepas dari qadrat dan iradatnya allah.

Dotrin faham jabariyah :
Ø  kalam tuhan adalah makhluk  dan Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan makhluknya
Ø  Imam adalah makrifah atau kebenaran dalam hati
Ø  Surga dan neraka tidak kekal, tidak ada yang kekal selain allah
Ø  Manusia tidak mampu berbuat apa-apa, ia tidak mempunyai daya, kehendak sendiri, dan pilihan sendiri, manusia dipaksa oleh allah dalam segala hal


 VI.            FIRQAH QADARIYAH

Qadariyah secara bahasa yaitu qadara : kemampuan dan kekuatan
 secara istilah ialah : suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan   manusia tidak ada campur tangan oleh allah. Qadariyah mula-mula timbul sekitar tahun 70 H/689M , dipimpin oleh ma’dad al juhni al bisri bin ja’ad bin dirham, pada masa pemerintahan khalifah abdul malik bin marwan (685-705 M). Latar belakang timbulnya aliran ini sebagai isyarat menentang kebijaksanaan politik bani umayyah yang dianggapnya kejam
Doktrin Faham qadariah
Ø  orang yang berdosa itu bukanlah kafir dan bukan mukmin. Akan tetapi fasik dan orang itu masuk neraka secara kekal.
Ø  Allah SWT tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan manusialah yang mencipakannya dan Allah itu Maha Esa
Ø  Akal manusia mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk

VII.            FIRQAH AHLU SUNNAH WAL-JAMA’AH

      Mayoritas umat islam adalah pengikut sunni atau ahlus sunnah, dalam kenyataan sejarah firqah itu mempunyai paham-paham keagamaan yang dilatar belakangi politik, perbedaan secara tajam yang sulit untuk di damaika. Keadaan ini sebenarnya telah di sinyalir oleh rasulullah akan kejadiaannya. Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah suatu golongan yang telah Rasulullah SAW janjikan akan selamat di antara golongan-golongan yang ada.
       Setelah tahun 269 H banyak bermunculan sekte-sekte yang mengajarkan aqidah bertentangan dengan aqidah ahlusunnah yaitu aqidah Rasulullah SAW. Pada saat itulah dua imam agung Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al- Maturidi radyallahu’anhuma menjelaskan aqidah aswaja yang diyakini rasulullah,para sahabat dan pengikutnya, mengingat jasa kedua imam tersebut kemudian aswaja dinisbatkan kepada keduanya. Mereka dikenal dengan nama Al-Asy’ariyyun dan Al-Maturidiyyun.

1.      Faham Imam Asy-ariyah
      Aqidah asy’ariyah merupakan jalan tengah (tawasuth). Menurut Asy’ariyah, perbuatan manusia di ciptakan oleh allah namun manusia memiliki peranan dalam kehidupannya. Aqidah asy’ariyah menjadikan manusia selalu berusaha kreatif dalam hidupnya tapi tidak melupakan bahwa tuhanlah yang menentukannya. Asy’ariyah fiqhinya menggunakan madzhab imam syafi’i dan imam maliki.
2.      Faham Imam Maturidiyah
      Maturidiyah fiqhinya menggunakan madhab imam hanafi. Menurut maturidiyah bahwa perbuatan diciptakan oleh tuhan. Sehingga perbuatan manusia sebagai perbuatan bersama antara manusia dan Tuhan. Allah menciptakan dan manusia mengkasabnya.

VIII.             ALIRAN WAHABI

       Wahabi di ambil dari nama Muhammad Ibn Abdul-Wahhab ibnu Sulaiman an-najdi ia lahir tahun 1115 H wafat tahun 1206 H. Kaum Wahabi mengklaim sebagai muslim yang berkiblat pada ajaran Islam yang murni.
Doktrin-doktrin wahabi
a.       Semua objek peribadatan selain Allah adalah palsu dan siapa saja yang melakukannya harus menerima hukuman mati atau dibunuh.
b.      Orang yang memperoleh kasih tuhannya dengan cara menjunjung kuburan orang-orang suci bukanlah orang yang bertauhid, tetapi termasuk orang musyrik.
c.       Bertawasul kepada nabi dan orang saleh dalam berdoa kepada allah termasuk perbuatan syirik.

 IX.            ALIRAN AHMADIAH

    Aliran ini didirikan oleh Syekh Nirza Ghulam Ahmad pada abad 18. Ia lahir di desa Qadian Punjad India dari keturunan Haji Barlas Raja Qash yang tunduk pada pemerintahan Inggris. Menurut Ihsan aliran ini muncul dari gagasan para imperialis Inggris sebagai cara untuk melawan islam karena tidak ada di dunia ini yang menandinginya selain islam. Oleh karena itu untuk mendukung kekuatan imperialis, kekuatan islam harus dipecah pecah dengan cara mendirikan aliran sesat yang membawa nama Islam dengan dasar-dasar yang rusak. Ajaran ahmadiyah meliputi : Al Mahdi dan Al Masih, Nabuwwah (kenabian), wahyu, khalifah, da jihad.
Ahmadiyah terbagi menjadi 2 sekte utama :
1.      Ahmadiyah Qadiyan: Dipimpin olehNuruddin, mereka berkeyakinan bahwa Ghulam Ahmad nabi allah yang lebih utama dai nabi dan rasul lainnya, Al Masih Al Mau’ud dan mahdi yang ditunggu-tunggi dan bagi yang tidak beriman kepadanya adalah kafir serta kaum muslim yang non ahmadiyah dianggap kafir.
2.      Ahmadiyah Lahore: Dipimpin oleh Ali, menjelaskan bahwa Ghulam bukan nabi dan rasul tap orang fasik dan fajir. Mereka hanya mengkafirkan kaum muslim yang mengkafirkan mereka.
Perkembangan ahmadiyah di indonesia
    Dari segi kualitas Ahmadiyah Qadian lebih besar dari fakri Lahore tapi faksi Qadian kurang bisa diterima di pulau jawa dan sumatra karena dianggap kontroversial. Sedangkan fasi lahore aliaran pemikiran yang ajarannya membaur di tengah masyarakat Islam.

    X.            TOKOH TEOLOGI ISLAM MODEREN

A.    Riwayat Rasyid Rida
                Muhammad Rasyid ibn Ali Rida Ibn Muhammad Syams Al Din Al Qalammay, lahir 27 jumadil ula 1282 H di qalamun, kota Tripoli (suria). Masa kesil ia belajar menulis,berhitung dan membaca Al-Qur’an  di Al-Qalamun . selanjutnya belajar bahasa arab,turki dan prancis serta pengetahuan modern di Al-Madrasah Al-Wataniah Al Islamiah. Al-Syaikh Husain Al-Jisr adalah pembimbingnya. Pemikiran pembaharuan dari gurunya kemudian diperluas dengan ide-ide Al-Afghani dan Muhammad Abduh yang sangat memengaruhi jiwanya.

B.     Biografi Muhammad Abduh dan Pemikirannya
    Muhammad lahir di mahallat distrik, albahirah 1849M. Umur 7 tahun ia menerima pembelajaran menulis, membaca, dan menghafal Al-Qur’an. Dua tahun kemudian ia belajar tajwid di Al Azhar di masjid ahmadi.
    Muncul awal abad ke 19. Teologi yang dipengaruhi oleh konteks sosial – politik. Pada saat itulah umat islam mengalami keterjajahan.


TOKOH TEOLOGI ISLAM KONTEMPORER

A.    Riwayat Hidup Hasan Hanafi dan pemikirannya
            Hanafi lahir 13 februari 1935 di Kairo. Pendidikannya berawal dari tingkat dasar dan melanjutkan Madrasah Tsanawiyah. Ia aktif mengikuti diskusi kelompok Ikhwan Al-Muslim. Dari sekian banyak tulisan dan karya hanafi, kiri Islam (Al-Yasar Al-Islam) merupakan puncak sublimasi pemikirannya.
B.     Riwayat Hidup Harun Nasution dan pemikirannya
            Harun nasution lahir 23 september 1919 di Sumatera. Pendidikannya berawal di belanda (HIS) meneruskan ke MIK di bukit tinggi. Lalu melanjutkan pendidikannya di Al-Azhar Mesir dan ia juga kuliah di Amerika serikat. Setelah lulus melanjutkan ke Mc. Gill Kanada. Ia berkecimpung di bidang akademis, menjadi dosen di IAIN Jakarta, pemimpin IAIN.
            Harun Nasution berpendapat bahwa akal mempunyai kedudukan yang tinggi dan banyak dipakai, bukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan saja tapi juga perkembangan keagaam islam sendiri.

 XI.            PLURALISME

      Pluralisme adalah paham yang mentoleransi adanya keragaman pemikiran, peradaban, agama, dan budaya. Bukan hanya menoleransi adanya keragaman pemahaman tersebut, tetapi mengakui kebenaran masing-masing pemahaman. Paham ini muncul akibat reaksi dari tumbuhnya klaim kebenaran oleh masing-masing kelompok terhadap pemikirannya sendiri. Konflik horisontal antar pemeluk agama akan selesai jika masing-masing agama tidak menganggap ajaran agama meraka yang paling benar. Itulah tujuan akhir dari gerakan pluralisme yaitu untuk menghilangkan keyakinan akan klaim kebenaran agama dan paham yang dianut, sedangkan yang lain salah. pluralisme adalah keyakinan bahwa tidak ada agama yang memonopoli kebenaran atau kehidupan yang mengarah pada keselamatan.pluralisme agama bukanlah kenyataan yang mengharuskan orang untuk bersikap saling menjatuhkan, saling merendahkan, atau mencampuradukkan antara agama yang satu dengan agama yang lain, tetapi justru menempatkannya pada posisi saling menghormati, saling mengakui dan kooperatif.
















0 komentar:

Posting Komentar