RANGKUMAN
TEOLOGI ISLAM
I.
SEJARAH MUNCULNYA PERSOALAN-PERSOALAN TEOLOGI ISLAM
Teologi Islam secara
etimologis ilmu kalam terdiri atas ilmu (pengetahuan) dan Kalam (percakapan
atau perkataan). Secara terminologis
ilmu kalam : ilmu yang membicarakan atau membahas tentang masalah
ketuhanan/ketauhidan dengan menggunakan dalil-dalil nas dan disertai alasan
yang rasional. Ketika nabi wafat masyarakat madinah sibuk memikirkan pengganti
beliau untuk mengepalai negara yang baru lahir itu, sehingga penguburan Nabi
merupakan soal kedua bagi mereka. Timbullah soal khilafah, soal pengganti nabi
sebagai kepala negara. Sebagai nabi dan rosul, nabi tentu tak dapat di
gantikan.
Sejarah mencatat
bahwa Abu bakar yang disetujui masyarakat islam pada waktu itu, menjadi kholifah dan sebagai pengganti nabi
dalam hal memimpin negara mereka. Setelah Abu Bakar di gantikan oleh Umar ibn
al-Khotob lalu oleh ‘Usman bin ‘Affan, ahli sejarah menggambarkan ‘Usman
sebagai orang yang lemah dan tak sanggup menentang ambisi keluarganya yang kaya
dan berpengaruh itu. Ia mengangkat mereka menjadi gubernur di daerah yang
tunduk terhadap kekuasaan islam. Gubernur-gubernur yang di angkat oleh umar di
jatuhkan oleh usman.Tindakan politik yang di jalankan oleh usman ini
menimbulkan reaksi yang tidak menguntungkan bagi dirinya sendiri. Setelah usman
wafat ‘Ali sebagai calon terkuat , menjadi kholifah yang ke empat. Tetapi ia
segera mendapat tantangan dari pemuka-pemuka yang ingin pula menjadi kholifah,
terutama tolhah dan zubair yang mendapat sokongan dari ‘Aisyah. Dan semua
tantangan tersebut di patahkan oleh ali dalam perang jamal.
Tantangan kedua
datang dari Mu’awiyah, gubernur damaskus dan keluarga yang dekat bagi ‘Usman.
Lalu terjadi pertempuran antara kedua
golongan ini di siffin, yang di sebut perang siffin. Terntara ali dapat
mendesak tentara Mu’awiyyah dan hampir dapat mengalahkannya. Tetapi tangan kanan
Muawiyah, Amr bin ‘As yang terkenal licik, minta berdamai dengan mengangkat
qur’an ke atas. Lalu di setujui oleh ali dan diadakan arbitrase. Lalu dengan
kelicikan amr bin as kholifah ali mendapat kecurangan dalam keputusan yang
sebenarnya. Bagaimanapun peristiwa ini merugikan bagi ali dan ditolak oleh ali serta tak mau meletakkan
jabatannya, sampai ia mati terbunuh di tahun 661 M. Sikap ali yang menerima
tipu muslihat ’Amr bin ‘As mendapat reaksi masyarakat yang bermacam-macam, ada
yang memaklumi dan tetap patuh ada juga yang keluar dari barisan ali, yaitu
mereka yang dijuluki sebagai kaum khowarij. Lalu muncullah aliran-aliran yang
lain.
I.
FIRQAH
KHAWARIJ
Asal mulanya kaum khawarij adalah orang-orang yang
mendukung sayyidina ali. Akan tetapi akhirnya mereka membecinya karena dianggap
lemah dalam menegakan kebenaran, mau menerima tahkim yang sangat mengecewakan,
sebagaimana meerka juga membenci mu’awiah karena melawan sayidina ali khalifah
yang sah. Mereka menyatakan konfrontasinya dengan pihak mu’awiyah. Mereka
menuntut agar sayyidina ali mengakui kesalahnya, karena mau menerima tahkim.
Bila sayyidina ali mau bertaubat, maka mereka mau bersedia lagi bergabung
dengannya untuk menghadapi mu’awiyah.
1.
Faktor
penyebab munculnya kelompok khawarij :
Ø Perseteruan masalah khilafah
Ø Permasalahan tahkim
Ø Kedzaliman para penguasa dan tersebarnya kemungkaran
Ø Fanatisme kesukuan
Ø Faktor ekonomi
Ø Semangat keagama
a.
Urwah
bin Hudair
b.
Mustarid
bin Sa’ad
c.
Hausarah
al-Asadi
d.
Quraib
bin Maruah
e.
Nafi’
bin al-Azraq
f.
‘Abdullah
bin Basyir
Berdasarkan sejarah, kelompok khawarij dibagi menjadi 2 kelompok
besar :
1. Kelompok Khawarij yang bermarkas di wilayah Bathaih
2. Kelompok Khawarij yang bermarkas di wilayah Arab Daratan
Dari dua kelompok besar tersebut, kelompok Khawarij terpecah lagi
menjadi 6 sekte:
1. Al-Muhakkimah
2. Al-Azariqah
3. Al-Nadjat
4. Al-Ajaridah
5. Al-Sufriah
6. Al-Ibadiya
Pemikiran
Khawarij
a.
Persoalan
khalifah :
-
Kelompok
khawarij mengakui kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan separo zaman, dan Utsman bin
Affan.
-
Khalifah
Ali bin Abi Thalib.
-
Khalifah
harus dipilih langsung oleh rakyat dan Khalifah, Khalifah dipilih secara permanen
bersikap adil dan menjalankan syari’at
Islam.
b.
Persoalan
fatwa kafir
-
Orang
Islam yang melakukan dosa besar adalah kafir dan Orang-orang yang terlibat
dalam perang Jamal.
-
Persoalan
iman dan ibadah (jika ia tidak mengerjakan rukun iman, maka orang itu kafir)
II.
FIRQAH SYIAH
Syiah adalah golongan politik pertama dalam islam, dan
telah di sebutkan bahwa mereka timbul pada akhir pemerintahan utsman r.a tumbuh
dan subur pada masa emerintahan ali r.a.
Syiah adalah
golongan yang menyanjung dan memuji sayyidina ali secara berlebih-lebihan.
Karena mereka beranggapan bahwa beliau adalah yang lebih berhak menjadi
khalifah pengganti nabi muhammad SAW, berdasarkan wasiatnya.sedangkan
khalifah-khalifah, seperti abu bakar as-syiddiq, uman bin khattab dan utsman
bin affan dianggap sebagai penggasab atau perampas khalifah.kitab-kitab
karangan ulama-ulama syiah, ternyata ada juga yang menjadi literatur
ulama-ulama sunni. Misalnya karangan muhammad
bin ali bin muhammad asy yaukani yaitu nailul autar dan irsyadul fuhul. Demikian
pula peran mereka dibidang ilmu tasawuf, banyak orang sunni berguru pada ulama
syiah misalnya imam ja’far as sodiq, imam syiah yang keenam..
Beberapa sekte dalam syiah :
1.
Syiah itsna
asyariah
2.
Syiah
sab’iyah
3.
Syiah
zaidiyah
4.
Syiah ghulat
Rukun iman dan rukun Islam dalam golongan syi’ah berbeda.
Rukun Iman: Rukun Islam:
1. Tauhid 1. Shalat
2. Al
adl 2. Zakat
3. Nubuwwah 3. Puasa
4. Imamah 4.
Haji
5. Ma’ad 5. Wilayah (perwalian)
III.
FIRQAH
MURJI’AH
Seperti halnya lahirnya firqah-firqoh lainnya,
demikian juga halnya munculnya firqah murji’ah adalah dengan latar belakang
politik. Sewaktu pusat pemerintahan islam pindaah ke damaskus maka mulai tampak
kurangnya taatnya beragama kalangan penguasa bani umayyah, berbeda dengan
khulafaur rasyidin. Tingkah laku penguasa tampak semakin kejam, sementara umat
islam bersikap diam saja.
Dipandang dari sisi politik,pendapat golongan murjiah
memang menguntungkan penguasa bani umayyah. Sebab dengan demikian berarti
membendung kemungkinan terjadinya pemberontakan terhadap bani umayyah.
Sekalipun khalifah dan pembantu-pembantunya itu kejam, toh mereka itu muslim
juga. Pendapat ini berbeda dengan golongan khawarij yang mengatakan bahwa
berbuat dzalim, berdosa besar itu adalah kafir.Pemimpin murji’ah adalah hasan
bin bilal al muzni, abu salat as summan, tsauban dlirar bin umar
Doktrin teologi Murji’ah menurut
Harun Nasution menyebutkan 4 ajaran pokok, yaitu:
1.
Menunda
hukuman atas Ali, Muawiyah, Abu Musa, Amr bin Ash yang terlibat tahkim dan
menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.
2.
Menyerahkan
keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.
3.
Meletakkan
pentingnya iman daripada amal.
4.
Memperbaiki
pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan
rahmat dari Allah SWT.
Sekte – Sekte Murjiah
Dalam aliran Murji’ah dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
1.Murji’ah Moderat:
orang yang berdosa besar bukanlah kafir dan tidak kekal di dalam neraka. Masih
mengakui keberadaan amal perbuatan meskipun bukan bagian dari iman.
2.Murji’ah Ekstrem:
Mereka menghargai iman terlalu berlebihan dan merendahkan amal tanpa
perhitungan amal perbuatan sama. Amal perbuatan apapun tidak ada pengaruhnya
akan tingkat iman seseorang dan tidak menyebabkan kafirnya seseorang
IV.
FIRQAH
MU’TAZILAH
Perkataan mu’tazillah berasal dari kata i’tazala,
artinya menyisihkan diri, kaum mu’tazilah berarti orang yang memisahkan diri.
Berbeda-beda pendapat orang tentang sebab musabbab timbulnya firqah mu’tazillah
ini. Aliran mu’tazilah muncul di Bashrah (Irak) pada abad ke 2 Hijriah
tahun 105-110.
Firqah
mu’tazillah memiliki dua tempat pusat pergerakan yaitu di basrah dan baghdad. Aliran ini muncul akibat perselisihan antara guru dan murid, yakni
Wasil bin Atho’ dan gurunya Hasan al-Bashri. Menurut Wasil, bahwa muslim
berdosa besar bukan mu’min dan bukan kafir. Dengan demikian muncullah doktrin
manzilah bain al-manzilatain. Sedangkan menurut Hasan al-Bashri, bahwa muslim
berdosa besar masih tetap mu’min. Akhirnya mereka membentuk kelompok
sendiri-sendiri.
Mu’tazillah ternyata banyak terpengaruh oleh oleh
unsur-unsur luar. Antara lain dari kalangan yahudi, sehingga mereka berpendapat
bahwa al-qur’an itu hadits atau khaqul qur’an. Orang-orang mu’tazillah berfilsafat
yunani untuk mempertahankan pendapat-pendapatnya, terutama filsafat plato dan
aristoteles. Ilmu logika sangat menarik perhatiannya, karena menunjang berfikir
logis. Memang mu’tazillah lebih mengutamakan akal fikiran,dan sesudah itu baru
al-qur’an dan hadits, hal ini bebeda dengan golongan ahlus sunnah, yang
mendahulukan al-qur’an dan hadits, kemudian baru akal fikiran.
V.
FIRQAH
JABARIYAH
Firqah jabariah
timbul bersamaan dengan timbulnya firqah qadariyah. Pimpinan yang pertama ialah
jaham bin safwan, karena itu firqah ini kadang-kadang di sebut
aljahamiyah, ajaran-ajarannya banyak yang sama dengan aliran qurra agama yahudi
dan aliran ya’qubiyah agama kristen. .
Akan tetapi faham jabariyah ini melampaui batas,
sehingga mengiktikadkan bahwa tidak berdosa kalau berbuat kejahatan, karena
yang berbuat itu pada hakikatnya adalah allah pula, sesatnya lagi mereka
berpendapat bahwa orang itu mencuri, maka tuhan pula yang mencuri. Bila orang
sembahyang maka tuhan pula yang sembahyang. Jadi kalau orang berbuat buruk atau
jahat lalu di masukan kedalam neraka, maka tuhan itu tidak adil. Karena apapun
yang diperbuat manusia, kebaikan atau keburukan tidak satupun terlepas dari
qadrat dan iradatnya allah.
Dotrin faham
jabariyah :
Ø kalam tuhan adalah makhluk
dan Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan makhluknya
Ø Imam adalah makrifah atau kebenaran dalam hati
Ø Surga dan neraka tidak kekal, tidak ada yang kekal selain allah
Ø Manusia tidak mampu berbuat apa-apa, ia tidak mempunyai daya,
kehendak sendiri, dan pilihan sendiri, manusia dipaksa oleh allah dalam segala
hal
VI.
FIRQAH
QADARIYAH
Qadariyah
secara bahasa yaitu qadara : kemampuan dan kekuatan
secara istilah ialah : suatu aliran yang
percaya bahwa segala tindakan manusia
tidak ada campur tangan oleh allah. Qadariyah mula-mula timbul sekitar
tahun 70 H/689M , dipimpin oleh ma’dad al juhni al bisri bin ja’ad bin dirham,
pada masa pemerintahan khalifah abdul malik bin marwan (685-705 M). Latar
belakang timbulnya aliran ini sebagai isyarat menentang kebijaksanaan politik
bani umayyah yang dianggapnya kejam
Doktrin Faham qadariah
Ø orang yang berdosa itu bukanlah kafir dan bukan mukmin. Akan tetapi
fasik dan orang itu masuk neraka secara kekal.
Ø Allah SWT tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan
manusialah yang mencipakannya dan Allah itu Maha Esa
Ø Akal manusia mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk
VII.
FIRQAH AHLU
SUNNAH WAL-JAMA’AH
Mayoritas
umat islam adalah pengikut sunni atau ahlus sunnah, dalam kenyataan sejarah firqah
itu mempunyai paham-paham keagamaan yang dilatar belakangi politik, perbedaan
secara tajam yang sulit untuk di damaika. Keadaan ini sebenarnya telah di
sinyalir oleh rasulullah akan kejadiaannya. Ahlus
Sunnah wal Jama'ah adalah suatu golongan yang telah Rasulullah SAW janjikan
akan selamat di antara golongan-golongan yang ada.
Setelah
tahun 269 H banyak bermunculan sekte-sekte yang mengajarkan aqidah bertentangan
dengan aqidah ahlusunnah yaitu aqidah Rasulullah SAW. Pada saat itulah dua imam
agung Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al- Maturidi radyallahu’anhuma
menjelaskan aqidah aswaja yang diyakini rasulullah,para sahabat dan
pengikutnya, mengingat jasa kedua imam tersebut kemudian aswaja dinisbatkan
kepada keduanya. Mereka dikenal dengan nama Al-Asy’ariyyun dan Al-Maturidiyyun.
1.
Faham
Imam Asy-ariyah
Aqidah asy’ariyah merupakan jalan tengah
(tawasuth). Menurut Asy’ariyah, perbuatan manusia di ciptakan oleh allah namun
manusia memiliki peranan dalam kehidupannya. Aqidah asy’ariyah menjadikan
manusia selalu berusaha kreatif dalam hidupnya tapi tidak melupakan bahwa
tuhanlah yang menentukannya. Asy’ariyah fiqhinya menggunakan madzhab imam
syafi’i dan imam maliki.
2.
Faham
Imam Maturidiyah
Maturidiyah fiqhinya menggunakan madhab
imam hanafi. Menurut maturidiyah bahwa perbuatan diciptakan oleh tuhan.
Sehingga perbuatan manusia sebagai perbuatan bersama antara manusia dan Tuhan.
Allah menciptakan dan manusia mengkasabnya.
VIII.
ALIRAN WAHABI
Wahabi di ambil dari nama Muhammad Ibn
Abdul-Wahhab ibnu Sulaiman an-najdi ia lahir tahun 1115 H wafat tahun 1206 H. Kaum
Wahabi mengklaim sebagai muslim yang berkiblat pada ajaran Islam yang murni.
Doktrin-doktrin
wahabi
a.
Semua
objek peribadatan selain Allah adalah palsu dan siapa saja yang melakukannya
harus menerima hukuman mati atau dibunuh.
b.
Orang
yang memperoleh kasih tuhannya dengan cara menjunjung kuburan orang-orang suci
bukanlah orang yang bertauhid, tetapi termasuk orang musyrik.
c.
Bertawasul
kepada nabi dan orang saleh dalam berdoa kepada allah termasuk perbuatan
syirik.
IX.
ALIRAN AHMADIAH
Aliran
ini didirikan oleh Syekh Nirza Ghulam Ahmad pada abad 18. Ia lahir di desa
Qadian Punjad India dari keturunan Haji Barlas Raja Qash yang tunduk pada pemerintahan
Inggris. Menurut Ihsan aliran ini muncul dari gagasan para imperialis Inggris
sebagai cara untuk melawan islam karena tidak ada di dunia ini yang
menandinginya selain islam. Oleh karena itu untuk mendukung kekuatan
imperialis, kekuatan islam harus dipecah pecah dengan cara mendirikan aliran
sesat yang membawa nama Islam dengan dasar-dasar yang rusak. Ajaran ahmadiyah
meliputi : Al Mahdi dan Al Masih, Nabuwwah (kenabian), wahyu, khalifah, da
jihad.
Ahmadiyah
terbagi menjadi 2 sekte utama :
1.
Ahmadiyah Qadiyan: Dipimpin
olehNuruddin, mereka berkeyakinan bahwa Ghulam Ahmad nabi allah yang lebih
utama dai nabi dan rasul lainnya, Al Masih Al Mau’ud dan mahdi yang
ditunggu-tunggi dan bagi yang tidak beriman kepadanya adalah kafir serta kaum
muslim yang non ahmadiyah dianggap kafir.
2.
Ahmadiyah Lahore: Dipimpin
oleh Ali, menjelaskan bahwa Ghulam bukan nabi dan rasul tap orang fasik dan
fajir. Mereka hanya mengkafirkan kaum muslim yang mengkafirkan mereka.
Perkembangan
ahmadiyah di indonesia
Dari segi kualitas Ahmadiyah Qadian lebih
besar dari fakri Lahore tapi faksi Qadian kurang bisa diterima di pulau jawa
dan sumatra karena dianggap kontroversial. Sedangkan fasi lahore aliaran
pemikiran yang ajarannya membaur di tengah masyarakat Islam.
X.
TOKOH TEOLOGI ISLAM MODEREN
A.
Riwayat Rasyid Rida
Muhammad Rasyid ibn Ali Rida Ibn Muhammad Syams Al Din Al Qalammay,
lahir 27 jumadil ula 1282 H di qalamun, kota Tripoli (suria). Masa kesil ia
belajar menulis,berhitung dan membaca Al-Qur’an
di Al-Qalamun . selanjutnya belajar bahasa arab,turki dan prancis serta
pengetahuan modern di Al-Madrasah Al-Wataniah Al Islamiah. Al-Syaikh Husain
Al-Jisr adalah pembimbingnya. Pemikiran pembaharuan dari gurunya kemudian
diperluas dengan ide-ide Al-Afghani dan Muhammad Abduh yang sangat memengaruhi
jiwanya.
B.
Biografi
Muhammad Abduh dan Pemikirannya
Muhammad lahir di mahallat distrik,
albahirah 1849M. Umur 7 tahun ia menerima pembelajaran menulis, membaca, dan
menghafal Al-Qur’an. Dua tahun kemudian ia belajar tajwid di Al Azhar di masjid
ahmadi.
Muncul awal abad ke 19. Teologi yang
dipengaruhi oleh konteks sosial – politik. Pada saat itulah umat islam
mengalami keterjajahan.
TOKOH
TEOLOGI ISLAM KONTEMPORER
A.
Riwayat Hidup Hasan Hanafi dan pemikirannya
Hanafi lahir 13
februari 1935 di Kairo. Pendidikannya berawal dari tingkat dasar dan melanjutkan
Madrasah Tsanawiyah. Ia aktif mengikuti diskusi kelompok Ikhwan Al-Muslim. Dari
sekian banyak tulisan dan karya hanafi, kiri Islam (Al-Yasar Al-Islam) merupakan
puncak sublimasi pemikirannya.
B.
Riwayat Hidup Harun Nasution dan pemikirannya
Harun nasution
lahir 23 september 1919 di Sumatera. Pendidikannya berawal di belanda (HIS)
meneruskan ke MIK di bukit tinggi. Lalu melanjutkan pendidikannya di Al-Azhar
Mesir dan ia juga kuliah di Amerika serikat. Setelah lulus melanjutkan ke Mc.
Gill Kanada. Ia berkecimpung di bidang akademis, menjadi dosen di IAIN Jakarta,
pemimpin IAIN.
Harun Nasution
berpendapat bahwa akal mempunyai kedudukan yang tinggi dan banyak dipakai,
bukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan saja tapi juga perkembangan
keagaam islam sendiri.
XI.
PLURALISME
Pluralisme adalah paham yang mentoleransi
adanya keragaman pemikiran, peradaban, agama, dan budaya. Bukan hanya
menoleransi adanya keragaman pemahaman tersebut, tetapi mengakui kebenaran
masing-masing pemahaman. Paham ini muncul akibat reaksi dari tumbuhnya klaim
kebenaran oleh masing-masing kelompok terhadap pemikirannya sendiri. Konflik
horisontal antar pemeluk agama akan selesai jika masing-masing agama tidak
menganggap ajaran agama meraka yang paling benar. Itulah tujuan akhir dari
gerakan pluralisme yaitu untuk menghilangkan keyakinan akan klaim kebenaran
agama dan paham yang dianut, sedangkan yang lain salah. pluralisme adalah
keyakinan bahwa tidak ada agama yang memonopoli kebenaran atau kehidupan yang
mengarah pada keselamatan.pluralisme agama bukanlah kenyataan yang mengharuskan
orang untuk bersikap saling menjatuhkan, saling merendahkan, atau
mencampuradukkan antara agama yang satu dengan agama yang lain, tetapi justru
menempatkannya pada posisi saling menghormati, saling mengakui dan kooperatif.